Monday, October 25, 2004

 

My Testimony 1

My life was in a mess before I met HIM.
Tha cenderung kurang bisa bergaul. Teman SMP mungkin lumayan banyak.. tapi waktu SD, Tha hampir-hampir tidak punya teman. Makanya Tha memilih masuk SMP Negeri 1 Binjai. Di SMP Tha mulai punya banyak teman baru. Tapi Tha akui Tha lebih senang menghabiskan waktu di kamar sendirian. Ada saja yang Tha kerjakan, terutama membaca komik dan menulis diary.

Tapi Tha sering mengalami kekosongan. Tha punya konflik dengan papa, Tha juga sering berantem dengan ”ompung”, karena ompung benci mama, sedangkan Tha selalu membela mama. Tha juga kadang benci liat kebiasaan merokok mama. Dan juga sekali-sekali Tha pasti berantem dengan Joe dan Tado. Tha sedih dan ingin sekali berubah, hanya tidak bisa... rasanya memang Tha memang begini sifatnya.

Waktu itu ada tetangga sebelah, Tante Riana namanya, yang sering ngajak ikut kebaktian Pemuda di malam minggu. Tapi Tha lebih senang menghabiskan waktu di kamar dan membaca komik seperti biasa. Tha malas ikut kebaktian pemuda... hanya saja ajakan itu tidak pernah berhenti, bukan hanya untuk Tha, tapi juga untuk mama. Mama lebih dulu ikut ke kebaktian ”mereka”. Setelah beberapa lama mama sepertinya berubah. Tidak merokok lagi. Mama juga kelihatan lebih damai. Ada apa ya?

Tha putuskan untuk ikut sekali waktu di malam minggu. Tapi pulang dari kebaktian pemuda itu Tha marah-marah sendiri dan berjanji tidak akan ikut lagi. Sepertinya mereka sesat. Tha tidak akan mau apabila Tante Riana mengajaknya lagi.

Tapi Tha kepengen datang lagi dan lagi... sepertinya ada sesuatu yang beda, Tha harus tau dan harus dapatkan jawabannya.

Finally I met HIM. HE touched my heart. Tha mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi. Tuhan Yesus saat itu menjamah hidup Tha. Tha sadar Tha butuh Tuhan dan segala kekosongan hati Tha akan diisi oleh Tuhan. Tha ingin mengenalNya secara pribadi, dan bukan dari apa kata orang saja. Tha ingin melakukan perintah-perintahNya karena mengasihi DIA yang terlebih dahulu mengasihi Tha. Dia menerima Tha apa adanya. Tha mulai mencari tau tentang babtisan. Tha dapatkan dalam Kisah Para rasul, ketika sida-sida dari Etiopia ingin bertobat, mengakui dosa-dosanya dan dibabtis, mereka masuk ke dalam air. Berarti babtisan yang sebenarnya adalah diselam di dalam air. Tha akhirnya bersedia dibabtis. Saat itu Tuhan sendiri yang membuka mata rohani Tha dan menggantikan dengan konsep yang baru, yang benar.

Ketika kita hidup dalam dosa, didalam kita sudah ada pabrik dosa.. makanya walaupun ingin berbuat baik, tapi yang Tha lakukan seringkali yang jahat, dan Tha akhirnya dibabtis.

Awal yang baru dalam hidup Tha… Tha menyerahkan hidup Tha dalam rencana Tuhan. Saat itu tahun 1992 dan Tha mulai masuk SMA. Tha tidak ingat persisnya kapan Tha dibabtis... tapi Tha ingat sejak saat itu Tuhan terasa dekat dan Tha juga sangat menyenangi Firman Tuhan lebih dari komik-komik yang Tha baca. Tha ikut Dasar Kekristenan di Medan, Tha aktif di PA Sekolah. Tha mulai mengerti bahwa tujuan hidup Tha adalah menyenangkan Tuhan. Tha mulai melihat diri Tha sebagai pribadi yang berharga di mata Tuhan. Masa SMA Tha menjaga supaya apa yang Tha lakukan di sekolah semuanya membuat Tuhan tersenyum... terutama dalam hal mencontek... tha komitmen sama Tuhan, tidak mau mencontek dan juga dicontek. Walaupun hal itu sudah menjadi kebiasaan teman-teman yang lain.

Tahun 1995 Tha ikut Youth Jambore... something even greater happened this time. Tha mengalami kepenuhan Roh Kudus. Sesuatu yang sudah lama Tha nantikan....

This page is powered by Blogger. Isn't yours?